Halaman

Selasa, 26 Maret 2019

Pengertian Teori Kognitif



A.    Konsep Dasar Psikologi Kognitif
Psikologi Kognitif merupakan cabang ilmu yang mempelajari proses mental, bagaimana manusia berpikir, merasakan, mengingat, belajar dimana otak akan menjalankan fungsi utamanya yang disebut dengan berpikir. Dalam hal ini otak adalah sistem fisik dalam bekerja pada batas hukum alam dan kekuatan sebab akibat, bisa menampung sebanyak-banyaknya, apapun item yang masuk kedalam memorinya secara simultan. Kemampuan membedakan hasil penginderaan, menghasilkan kemampuan lebih tinggi, membentuk kategori konseptual. Sudarwan dan Khairil (2010) menyebutkan bahwa psikologi kognitif akan berusaha untuk menggambarkan cara kerja pikiran dan membuat dunia lebih baik dari yang seharusnya. Menurut teori kognitif belajar dan pembelajaran mengakui pentingnya faktor individu dalam belajar tanpa meremehkan faktor lingkungan dalam berintekrasi yang berjalan terus menerus sepanjang hayat.
Aliran kognitif mulai muncul pada tahun 60-an sebagai gejala ketidakpuasan terhadap konsep manusia menurut behaviorisme dan humanistik. Gerakan ini tidak lagi memandang manusia sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif terhadap lingkungan, melainkan sebagai makhluk yang selalu berfikir (Homo Sapiens). Paham kognitifisme ini tumbuh akibat pemikiran-pemikiran kaum rasionalisme yang menyatakan bahwa manusia itu dapat berpikir lebih baik dari makhluk hidup lainnya.
Solso, dkk., (2008 : 2) menyatakan bahwa Psikologi kognitif adalah ilmu yang menyelidiki pola pikir manusia. Psikologi kognitif membahas persepsi terhadap informasi (Anda membaca pertanyaan), membahas pemahaman terhadap informasi (Anda memahami inti pertanyaan tersebut), membahas alur pikiran (Anda menentukan apakah anda mengetahui jawabannya atau tidak), dan membahas formulasi dan produksi jawaban Anda.Kemudian psikologi kognitif dapat pula dipandang sebagai studi terhadap proses-proses yang melandasi dinamika mental.Sesungguhnya, psikologi kognitif meliputi segala hal yang kita lakukan.
Winkel (2007 : 119) menyatakan bahwa Psikologi kognitif adalah salah satu cabang dari psikologi umum dan mencakup studi ilmiah tentang gejala-gejala kehidupan mental/psikis sejauh berkaitan dengan cara manusia berpikir, seperti terwujud dalam memperoleh pengetahuan, mengolah aneka kesan yang masuk melalui penginderaan, menghadapi masalah/problem untuk mencari penyelesaian, serta mengali dari ingatan pengetahuan dan prosedur kerja yang dibutuhkan dalam menghadapi tuntutan hidup sehari-hari.
Gredler dalam Uno (2006 : 10) menyatakan bahwa Teori belajar kognitif merupakan suatu teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Bagi penganut aliran ini, belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respons. Namun lebih erat dari itu, belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
Dalyono (2007 : 34) bahwa Dalam teori belajar kognitif dinyatakan bahwa tingkah laku seseorang tidak hanya dikontrol oleh “reward” dan “reinforcement”.  Mereka ini adalah para ahli jiwa aliran kognitifis.Menurut pendapat mereka, tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi di mana tingkah laku itu terjadi.
Berdasarkan penjelasan dari berbagai ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa teori belajar menurut aliran psikologi kognitif adalah suatu cara belajar yang lebih mementingkan proses belajar yakni bagaimana seorang anak dapat berproses dan mengorganisasikan pengetahuannya secara berkala, daripada hasil yang diperoleh dari proses belajar itu sendiri. Sehingga mengakibatkan perilaku seseorang berdasarkan oleh pandangan dan pengalamannya menegnai situasi yang berkaitan dengan apa yang menjadi tujuan belajarnya atau bisa juga disebut sebagai model belajar preseptual.
Psikologi kognitif berfokus menggali sebagai spesifikasi dari otak manusia tersebut.Kognisi adalah suatu perabot dalam benak manusia sebagai pusat penggerak berbagai aktivitas untuk mengenali lingkungan, melihat berbagai masalah, menganalisa beragam masalah, mencari informasi baru, menarik kesimpulan. Aliran kognitif adalah suatu proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat dan menggunakan pengetahuan, maka dengan itu sebuah perilaku yang tampak tidak dapat diukur, diamati tanpa melihat proses mentalnya, seperti : (1) motivasi. (2) kesengajaan. (3) keyakinan dan sebagainya. Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi kognitif adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang proses mental yang aktif untuk memperoleh informasi untuk akhirnya terjadinya perubahan tingkah laku. Berikut akan dibahas teori-teori belajar yang ada dalam psikologi kognitif.
B.     Jenis-jenis Belajar Kognitif
1.      Teori Belajar Pengolahan Informasi
Informasi itu disampaikan ke memori jangka pendek dan sistem penampungan memori kerja. Apabila informasi di dalam kedua penampungan tersebut diulang-ulang atau disandikan, maka dapat dimasukkan ke dalam memori jangka panjang. Kebanyakan, peristiwa lupa terjadi karena informasi di dalam memori jangka pendek tidak pernah ditransfer ke memori jangka panjang. Tapi bisa juga terjadi karena seseorang kehilangan kemampuannya dalam mengingat informasi yang telah ada di dalam  memori jangka panjang. Bisa juga karena interferensi, yaitu terjadi apabila informasi bercampur dengan atau tergeser oleh informasi lain.
  1. Teori Belajar Konstruktivisme
Teori belajar Kontruktivisme memandang bahwa :
  • Belajar berarti mengkontruksikan makna atas informasi dari masukan yang masuk ke dalam otak.
  • Peserta didik harus menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri.
  • Peserta didik sebagai individu yang selalu memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan prinsip-prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip-prinsip tersebut apabila sudah dianggap tidak bisa digunakan lagi.
  • Peserta didik mengkontruksikan pengetahuannya sendiri melalui interaksi dengan lingkungannya.
  •  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar