Arsip Blog

Minggu, 21 April 2019

Psikologi Kognitif Menurut Lev Vygotsky


1. Profil sigkat Vigotsky

Lev Vygotsky (1896-1934) memiliki nama lengkap Lev Semyonovich Vygotsky, lahir dikota Tsarist, Russia, pada 17 November1896. Vygostsky adalah seorang sarjana hukum, tamat dari Universitas Moskow pada tahun 1917, kemudian ia melanjutkan studi dalam bidang filsafat, psikologi, dan sastra pada fakultas Psikologi Universitas Moskow dan menyelesaikan studinya pada tahun 1925 dengan judul disertasi “The Psychology of Art”. Vigotsky meninggal di usia yang cukup muda yaitu pada umur tiga puluh tujuh tahun tepatnya pada tahun 1934.
 
2. Teori Konstruktivisme Vigotsky
Vygotsky menekankan pada pentingnya hubungan antara individu dan lingkungan sosial dalam pembentukan pengetahuan dapat memicu perkembangan kognitif seseorang. Vygotsky berpendapat bahwa proses belajar akan terjadi secara evisien dan efektif apabila anak belajar secara kooperatif dengan anak-anak lain dalam suasana dan lingkungan yang mendukung (supportive) untuk memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa. Teori Vygotsky berfokus pada tiga faktor yaitu:
a. Budaya (culture)

Vygotsky berpendapat bahwa anak-anak dapat belajar melalui lagu, bahasa, kesenian dan permainan. Vygotsky meyakini bahwa jalan pikiran seseorang harus dimengerti dari latar sosial budaya dan sejarahnya.

b. Bahasa (language)
Menurutnya, ada hubungan yang jelas antara perkembangan bahasa dan perkembangan kognitif. Ia menyatakan bahwa ada tiga tahap perkembangan bahasa yang dideskripsikan dalam tabel berikut:

c. Zona perkembangan proksimal (zone of proximal development
atau ZPD)

Menurut Vigotsky perkembangan seseorang dapat dibedakan ke dalam dua tingkat, yaitu tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial. Tingkat perkembangan aktual tampak dari kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan berbagai masalah secara sendiri. Sedangkan tingkat perkembangan potensial tampak dari kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan masalah ketika dibimbing orang dewasa atau ketika berkolaborasi dengan teman sebaya yang lebih mampu atau kompeten. Jarak antara tingkat perkembangan aktual dengan tingkat perkembangan potensial disebut zona perkembangan proksimal. Dalam definisi di atas, taraf perkembangan aktual merupakan batas bawah ZPD (DPT), sedangkan taraf perkembangan potensial merupakan batas atasnya.
3. Implikasi Teori Vigotsky dalam Pembelajaran
Implikasi teori Vygotsky dalam pembelajaran menurut Oakley (2004:48-50) yaitu sebagai berikut:
a) Proses pembelajaran yang diberikan oleh guru harus sesuai dengan tingkat perkembangan potensial siswa.
b) Vygotsky mempromosikan penggunaan pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, dimana siswa dapat saling berinteraksi dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif dalam masing-masing
ZPD mereka.

4. Penerapan Teori Vigotsky Dalam Pembelajaran Matematika
Mengingat proses belajar mula-mula berlangsung pada taraf sosial, maka proses pembelajaran Matematika di kelas hendaknya bersifat interaktif, baik antara siswa dan guru maupun antar siswa. Interaksi ini mengarah sampai kepada terjadinya intersubjektivitas, yakni kecocokan di kedua belah pihak yang memungkinkan keduanya mampu mengerti, memeriksa, bernegosiasi, dan saling memanfaatkan sudut pandang pihak lain. Selain itu guru disarankan untuk:
a) Peka terhadap pengetahuan yang mungkin diberikan siswa dalam situasi belajar.
b) Mengusahakan pemecahan masalah interaktif sebagai panduan bagi belajar siswa.
c) Menyajikan beberapa masalah yang menantang.
d) Mendorong, menggali, dan menerima penyelesaian dan strategi yang berbeda.
e) Mengusahakan agar siswa menerangkan dan memberikan alasan bagi pendapat mereka (Jones & Thornton, 1993:19).
Interaksi sosial dalam pembelajaran Matematika jangan hanya dibatasi dalam bentuk kegiatan interaktif di kelas, tetapi juga mencakup interaksi siswa dengan konteks sosial budaya yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari.
Misalnya seorang siswa mengatakan bahwa untuk semua bilangan real x dan y
Berlaku , dalam hal ini guru sebaiknya tidak langsung memberitahukan kesalahannya, tetapi guru memberikan pertanyaan yang sifatnya menuntun seperti “apakah ?”. dengan demikian suatu pembelajaran dan khususnya perkembangan kognitif siswa dapat terlaksana secara optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar